Aya 1-3
وَالضُّحٰىۙ ١ وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣
1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah), 2. dan demi malam apabila telah sunyi, 3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
Asbabun Nuzul
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jundub yang berkata, “Suatu ketika, Rasulullah menderita sakit sehingga tidak melakukan shalat malam, satu atau dua hari lamanya. Seorang wanita lantas mendatangi beliau dan berkata, “Wahai Muhammad, menurut saya hal itu disebabkan setan telah meninggalkanmu.’ Allah lalu menurunkan ayat, “Demi waktu dhuha (ketika matahri naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak pula membencimu.’ “
Said bin Manshur dan farayabi meriwayatkan dari Jundub yang berkata, “Suatu ketika, Jibril tidak turun kepada Nabi Saw untuk beberapa lama. Orang-orang musyrik llau berkata, “Sesungguhnya ia (Jibril) telah meninggalkanmu Muhammad.’ Selanjutnya turun ayat ini.”
Imam Al-Hakim meriwayatkan dari Zaid bin Arqam yang berkata, “suatu ketika, Jibril tidak turun kepada Rasulullah hingga beberapa hari lamanya. Ummu Jamil, istri Abu Lahab, lantas berkata, ‘Menurut saya, temanmu (Jibril) telah meninggalkanmu dan benci kepadamu.’ Allah lalu menurunkan ayat ini.”
Imam Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Syaibah dalam kitab musnadnya, demikian pula Al-Wahidi dan lainnya dengan sanad yang di dalamnya ada seseorang yang tidak diketahui meriwayatkan dari Hafsh bin Maisarah Al-Qurasyi dari ibunya dari ibunya, Khaulah yang dahulu menjadi pelayan Nabi saw, berkata, “Suatu ketika, seekor anak anjing masuk ke rumah Rasulullah lalu masuk ke kolong tempat tidurnya dan mati disana. Setelah itu, selama empat hari lamanya wahyu tidak turun kepada Rasulullah. Beliau lalu berkata, ‘Wahai Khaulah, apa yang telah terjadi di rumah Rasulullah ini? Kenapa Jibril tidak datang?’ saya lalu berkata dalam hati, ‘Saya akan mencoba merapikan dan membersihkan bagian bawah tempat tidur, saya lalu mengeluarkan dari sana bangkai anak anjing tersebut. Tidak lama kemudian, Rasulullah datang dengan tubuh yang gemetar (tanda telah menerima wahyu). Memang, jika wahyu turun maka tubuh beliau akan terlihat gemetar. Pada saat itu, Allah menurunkan ayat ini.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Kisah tentang terlambatnya Jibril turun disebabkan keberadaan bangkai anak anjing ini popular di tengah-tengah masyarakat, namun menjadikannya sebagai sebab turunnya ayat ini adalah aneh, bahkan harus ditolak berdasarkan riwayat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.”
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abdullah bin Syidad bahwa suatu ketika Khadijah berkata kepada Nabi Saw, “Menurut saya, Tuhan engkau telahmenjauhimu.” Allah lalu menurnkan ayat ini.
Ibnu Jarir juga meriwayatkan dari Urwah yang berkata,”Suatu ketika, Jibril terlambat turun kepada Nabi saw sehingga beliau menjadi sangat gelisah. Khadijah lalu berkata, ‘Dari kegelisahan engkau saya melihat bahwa Tuhan telah menjauhimu.’ Selanjutnya, turunlah ayat ini.”
Kedua riwayat terakhir diatas berstatus mursal, namun para perawinya terpercaya. Mengomentari hal tersebut, Al-hafizh Ibnu Hajar berkata, “Menurut hemat saya, kedua riwayat itu, yaitu tentang ucapan Ummu Jamil maupun khadijah, adalah shahih. Artinya, keduanya memang mengucapkan kata-kata sedperti itu. Akan tetapi bedanya Ummu jamil mengucapkannya dalam rangka mengejek Nabi saw sementara Khadijah dalam rangka merasa kasihan kepada beliau.”
Ayat 4
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤
dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Asbabun Nuzul
Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab al-Ausath dari Ibnu Abbas yang berkata, “Rasulullah bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku daerah-daerah yang nantinya akan diraih oleh Ummat Islam sepeninggalku kelak. Hal itu membuat aku gembira.’ Allah lalu menurunkan ayat ini.”
Ayat 5
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ٥
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Asbabun Nuzul
Imam Al-Hakim, Al-Baihaqi dalam kitab Ad-Dalail, Ath-Thabrani dan yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang berkata, “Telah diperlihatkan kepada Rasulullah tempat-tempat yang nantinya akan ditaklukan oleh umat beliau, negeri per negeri. Hal itu membuat Rasulullah gembira. Allah lalu menurunkan ayat ini.”