Ayat 10
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ ١٠
Maka, nantikanlah hari (ketika) langit mendatangkan kabut asap yang tampak jelas683)
683) Maksudnya adalah bencana kelaparan yang menimpa kaum Quraisy akibat menentang Nabi Muhammad saw.
Asbabun Nuzul
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang bersumber dari Ibnu Mas’ud, bahwa ketika kaum Quraisy mendurhakai Nabi Saw. Nabi berdo’a agar mereka mendapat kelaparan umum seperti kelaparan zaman Nabi Yusuf. Mereka pun mengalami masa paceklik hingga harus memakan tulang. (setelah lama berlangsung keadaan tersebut) orang-orang melihat ke langit dengan harapan melihat tanda-tanda akan turun hujan. Maka Allah menurunkan ayat ini (Surat Ad-Dukhan: 10) sebagai ejekan terhadap perbuatan mereka.
Ayat 15-16
اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ ١٥ يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ ١٦
15. Sesungguhnya (kalau) Kami melenyapkan azab itu sebentar saja, pasti kamu akan kembali (ingkar) 16. (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang besar.685) Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan.
685) Hantaman yang besar itu terjadi pada Perang Badar ketika orang-orang musyrik dipukul mundur sehingga menderita kekalahan dan banyak di antara pemimpin mereka yang tewas.
Asbabun Nuzul
Mereka pun menghadap kepada Nabi Saw. Meminta bantuannya dengan berkata: “Ya Rasulullah! Mohonkanlah hujan bagi kami (Kaum Mudhar), karena sudah sangat menderita”. Rasulullah pun berdoa agar diturunkan hujan, dan hujan pun turun. Maka turunlah ayat selanjutnya (Surat Ad-Dukhan: 15) yang menegaskan bahwa mereka akan kembali sesat. Setelah mereka memperoleh kemewahan, mereka pun kembali kepada keadaan sediakala (durhaka). Maka turunlah ayat selanjutnya (Surat Ad-Dukhan: 16) yang menegaskan mereka akan medapat siksaan Allah yang keras (di neraka).
Dalam riwayat itu dikemukakan bahwa siksaan itu akan turun di waktu perang Badar.
Ayat 43
اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ ٤٣
Sesungguhnya pohon zaqum itu
Asbabun Nuzul
Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur yang bersumber dari Abi Malik, bahwa Abu Jahl membawa kurma dan mentega dan berkata kepada kaumnya: “Makanlah Zaqqum ini yang dijanjikan Muhammad kepadamu”. Maka turunlah ayat ini (surat Ad-Dukhan: 43-44) yang menegaskan bahwa pohon zaqqum yang sesungguhnya ialah makanan bagi orang yang berdosa.
Ayat 49
ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ ٤٩
49. (Dikatakan kepadanya,) “Rasakanlah! Sesungguhnya engkau (dalam kehidupan dunia) benar-benar (merasa sebagai orang) yang perkasa lagi mulia.
Asbabun Nuzul
Diriwayatkan oleh Al-Umawi di dalam kitab Maghazinya yang bersumber dari ‘Ikrimah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah, bahwa Rasulullah Saw. Bertemu dengan Abu Jahl dan berkata: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku untuk menyatakan kepadamu: “Aula laka fa aula tsumma aula laka fa aula” (Surat Al-Qiyamah: 34-35) (Abu Jahal) menyingsingkan bajunya sambil berkata: “Engkau dan teman-temanmu tidak akan mampu berbuat apapun terhadap aku. Engkau pun mengetahui bahwa aku yang paling berkuasa di tanah air ini, dan akulah yang maha gagah dan maha mulia”. Maka terbunuhlah Abu Jahl di peperangan Badar serta dihinakan dan dicemarkan namanya dengan ucapan-ucapannya sendiri. Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.