MASIGNASUKAv102
1212694102616477524

32. Surat As-Sajdah

Ayat 16

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ١٦

16.  Lambung (tubuh) mereka jauh dari tempat tidur (untuk salat malam) seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap (akan rahmat-Nya) dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

Asbabun Nuzul

Al-Bazzar meriwayatkan dari Bilal, dia berkata, “Ketika itu kami duduk di masjid, sementara beberapa sahabat Rasulullah shalat setelah maghrib sampai isya’ Maka turunlah ayat ini. Dalam sanadnya ada Abdullah bin Syabib, lemah. At-Tirmidzi meriwayatkan (seraya menyatakan shahih) dari Anas bahwa ayat ini turun tentang menunggu shalat yang disebut shalat al-‘atamah.


Ayat 18

اَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًاۗ لَا يَسْتَوٗنَ ١٨

18.  Apakah orang mukmin sama dengan orang fasik (kafir)? (Pastilah) mereka tidak sama.

Asbabun Nuzul

Al-Wahidi dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari Sa’id ibnuz-Zubair dari Ibnu Abbas bahwa al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Aku lebih kuat dari pada kamu, lebih pandai berbicara, dan lebih berguna bagi pasukan daripada kamu!” Ali menghardiknya, “Diam! Kamu adalah orang fasik!” Maka turunlah ayat ini.

Ibnu Jarir meriwayatkan hal senada dari Atha bin Yasar.

Ibnu Adi dan al-Khathib dalam Taariikh-nya meriwayatkan hal serupa dari al-Kalbi dari Abu Shaleh dari Ibnu Abbas.

Al-Khatbib dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ibnu Luhai’ah dari Amr bin Dinar dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini turun tentang Ali bin Abi Thalib dan Uqbah bin Abi Mu’ith, yaitu mengenai percekcokan yang terjadi antara mereka. Demikianlah dalam riwayat ini disebutkan bahwa ia turun tentang Uqbah bin Abi Mu’ith, bukan al-Walid.


Ayat 28

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْفَتْحُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٢٨

28.  Mereka bertanya, “Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?”

Asbabun Nuzul

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah bahwa para sahabat berkata, “Pada suatu hari nanti kita akan dapat hidup tenang dan senang.” Maka orang-orang musyrik berkata, ‘Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?” Maka turunlah ayat ini.”